Pulau Kelor: Destinasi Eksotis yang Sering Terlewatkan di Kepulauan Seribu

Pulau Kelor: Petualangan Seru di Surga Kecil Dekat Jakarta

Pulau Kelor Jujur, waktu pertama kali dengar nama Pulau Kelor, aku sempat ketawa kecil. Serius nih, nama pulau kayak sayur? Tapi karena banyak temanku udah pernah ke sana dan bilang “deket banget dari Jakarta, bro!”, akhirnya aku putuskan untuk nyobain.

Lokasi travel emang nggak jauh, sekitar 30–45 menit dari Dermaga Marina Ancol naik kapal. Pulau ini kecil banget, cuma sekitar 1,5 hektar, tapi jangan salah, daya tariknya tuh justru di situ. Kecil, tenang, dan serasa punya pulau pribadi. Dan bener aja, waktu kaki pertama kali nginjak pasirnya yang putih, aku langsung ngerasa ini bukan sekadar tempat wisata biasa. Ada semacam aura nostalgia karena bangunan tua sisa penjajahan masih berdiri kokoh di tengah pulau. Alamat nya berada di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia.

Kenapa Harus ke Pulau Kelor?

Aku tuh orangnya gampang bosen. Jadi kalau liburan, aku selalu cari tempat yang beda dari biasanya. Dan Pulau Kelor punya semuanya: suasana alami, sejarah, dan bonusnya… bisa foto-foto estetik buat feed Instagram!

Buat yang belum tahu, di sini ada Benteng Martello, peninggalan Belanda yang bikin suasana pulau jadi lebih dramatis. Apalagi saat sunset, cahaya jingganya jatuh pas banget ke batu-batu merah benteng. Rasanya kayak di film.

Selain itu, banyak banget spot foto alami. Aku pribadi suka banget duduk di atas batu karang sambil nungguin matahari tenggelam. Damai, bro. Kadang-kadang, aku bahkan lupa ngecek HP. Iya, segitunya.Pulau Kelor: Destinasi Eksotis yang Sering Terlewatkan di Kepulauan Seribu

Cara Menuju Pulau Kelor Gampang Banget

Buat kamu yang mikir ini tempat sulit diakses, tenang aja. Dari Ancol, kamu tinggal naik kapal cepat dari Dermaga 17. Biasanya, satu paket tur ke Pulau Kelor juga sekalian ke Pulau Onrust dan Pulau Cipir.

Aku ikut tur gabungan, harganya kisaran 150-200 ribu per orang. Sudah termasuk transport PP dan guide lokal yang pinter banget jelasin sejarah pulau. Kalau mau lebih private, bisa juga sewa kapal sendiri. Tapi ya siap rogoh kocek lebih dalam.

Pro tips: Datang pagi-pagi biar dapet cahaya terbaik buat foto. Jangan lupa juga bawa topi atau payung, karena pulau ini minim pepohonan rindang. Aku sempat gosong karena lupa bawa sunblock, haha.

Benteng Martello: Saksi Bisu Sejarah yang Menarik

Nah ini nih bagian paling aku suka dari Pulau Kelor. Benteng Martello, bangunan berbentuk melingkar dari bata merah, dulunya dipakai Belanda buat mengawasi perairan. Meski sebagian besar bangunannya udah roboh, sisa-sisanya masih kokoh berdiri.

Pertama kali masuk ke dalamnya, aku merinding. Bukan karena serem, tapi karena membayangkan bagaimana tempat ini dipakai ratusan tahun lalu. Ada kesan magis yang nggak bisa dijelasin dengan kata-kata.

Guide kami cerita kalau benteng ini dibangun sekitar abad ke-17 dan katanya tahan peluru. Keren banget, kan? Aku sempat ambil banyak foto di sini, dan setiap sudutnya punya vibes yang beda.

Aktivitas Seru yang Bisa Kamu Lakuin di Pulau Kelor

Meskipun pulau ini kecil, tapi banyak hal yang bisa kamu eksplor. Pertama, tentu saja keliling pulau. Butuh waktu sekitar 20 menit jalan santai mengelilingi tepiannya. Pas aku coba, anginnya sejuk dan suara ombaknya bikin tenang banget.

Kedua, piknik santai di pinggir pantai. Aku bawa tikar kecil dan beberapa snack ringan. Duduk sambil dengerin lagu, ngobrol sama teman, itu priceless sih rasanya.

Ketiga, hunting foto. Serius, hampir semua pengunjung di sana pasti sibuk pegang kamera atau HP. Pemandangan laut, benteng, dan siluet kapal yang lewat bikin semua jepretan jadi Instagramable.

Pulau Kelor: Destinasi Eksotis yang Sering Terlewatkan di Kepulauan Seribu

Sisi Lain Pulau Kelor: Alam yang Masih Alami

Satu hal yang bikin aku jatuh cinta sama tempat ini adalah kealamianya. Nggak ada suara klakson, nggak ada gedung tinggi, cuma suara alam.

Pas sore, aku lihat banyak burung beterbangan di langit. Bahkan ada beberapa jenis burung laut yang aku baru pertama kali lihat. Ini surga buat yang suka fotografi alam.

Air lautnya juga masih bersih. Kalau kamu suka snorkeling ringan atau sekadar main air, cocok banget. Tapi ya jangan buang sampah sembarangan ya. Sayang banget kalau tempat sebagus ini jadi kotor karena ulah manusia.

Tips Penting Sebelum ke Pulau Kelor

Berikut beberapa hal yang aku pelajari dari pengalaman ke sini:

  1. Bawa air minum sendiri. Di pulau nggak ada warung, jadi pastikan kamu siap.

  2. Gunakan alas kaki yang nyaman. Beberapa bagian pantai berbatu, jadi sandal jepit biasa kurang oke.

  3. Pakai topi dan sunscreen. Matahari di sini bisa galak banget.

  4. Jangan terlalu larut. Kapal biasanya berangkat pagi dan pulang sekitar jam 2–3 sore.

  5. Bawa kantong sampah kecil. Simple, tapi penting banget buat jaga kebersihan pulau.

Momen yang Nggak Bisa Aku Lupain

Waktu itu, pas aku lagi jalan keliling pulau sendirian, aku sempat duduk di batu besar yang menghadap laut. Angin sepoi-sepoi, langit biru, dan aroma garam laut bikin aku mikir… kenapa aku baru ke sini sekarang?

Kadang kita terlalu fokus nyari liburan jauh-jauh, padahal ada tempat yang luar biasa cuma sejengkal dari rumah. Dan momen itu, aku rasa, jadi salah satu bentuk kecil dari rasa syukur yang nyata.

Apakah Worth It ke Pulau Kelor?

Jawaban jujurnya: Sangat worth it. Apalagi buat kamu yang pengen escape sejenak dari hiruk-pikuk kota. Harga murah, akses gampang, dan suasana menenangkan — apa lagi yang kamu butuhkan?

Tapi tentu saja, ini bukan pulau dengan resort mewah. Jangan harap nemu beach club atau kafe hipster. Ini tempat buat kamu yang suka kesederhanaan dan nuansa alam yang belum terlalu diubah manusia.

Pulau Kelor: Destinasi Eksotis yang Sering Terlewatkan di Kepulauan Seribu

Pelajaran yang Aku Petik dari Kunjungan Ini

Yang paling aku rasakan setelah balik dari Pulau Kelor adalah: kita butuh jeda. Bahkan jeda yang sebentar bisa bikin pikiran lebih jernih. Di sana, aku ngerasa lebih dekat sama alam dan lebih jauh dari notifikasi HP.

Selain itu, aku juga belajar pentingnya menghargai tempat bersejarah. Kadang kita lupa kalau tempat seperti Benteng Martello adalah bagian dari cerita besar bangsa ini. Dan kita punya tanggung jawab buat menjaga warisan itu.

Yuk, Coba Sendiri!

Kalau kamu udah lelah sama mall, bioskop, atau tempat nongkrong yang itu-itu aja, Pulau Kelor bisa jadi alternatif menarik. Dekat, murah, tapi punya pengalaman yang berkesan.

Dan siapa tahu, kamu juga bisa nemuin momen reflektif kayak yang aku alami. Atau setidaknya, dapet stok foto keren buat seminggu penuh. Hehe.


Baca Juga Artikel Berikut: Lembah Harau: Surga Tersembunyi di Sumatera Barat yang Bikin Susah Move On